Massively-Oversimplified Concept of Blockchain
- Hafiyyan Naufal
- Sep 26, 2021
- 1 min read
Updated: Oct 17, 2021
Jika diminta menggambarkan blockchain secara harfiah, saya akan menggambarkannya seperti ini. Bayangkan anda dan jutaan orang lainnya di satu wilayah secara bersamaan menengok ke atas, memandang langit. Di langit, perlahan-perlahan muncul sebuah buku besar raksasa (ledger).
Semua orang bisa melihat buku itu, isi dari buku tersebut, dan siapa yang terbang ke buku itu untuk menuliskan sesuatu. Setiap individu bisa menorehkan tulisan dalam buku itu dan mengabadikannya tanpa bisa diubah atau dihapus oleh siapapun termasuk dirinya sendiri.
Namun, agar sebuah tulisan dapat abadi, diperlukan persetujuan dari semua orang yang bisa melihat buku itu terhadap tulisan tersebut. Jika tidak ada persetujuan, tulisan akan langsung terhapus setelah ditulis.
Kemudian coba bayangkan kembali, buku besar raksasa di langit itu memperbanyak dirinya sendiri menjadi sesuai dengan jumlah orang yang bisa melihatnya. Buku-buku itu kemudian didapatkan oleh masing-masing orang dalam 'bentuk' yang bisa disimpan oleh masing-masing orang. Isi dari buku yang dipegang masing-masing orang saling terkoneksi satu sama lain dengan aturan penulisan yang sama dengan ketika buku tersebut masih sebagai buku besar raksasa di langit. Konsep buku besar dan peraturan inilah gambaran yang sangat-sangat sederhana dari teknologi blockchain. Blockchain dapat menciptakan trust terhadap sistem.
Untuk menjelaskan atau bahkan memanfaatkan bentuk/aplikasi dari teknologi blockchain seperti cryptocurrency atau smart contract atau election vote, diperlukan pemahaman yang mendalam akan tujuan penggunaan teknologi dan partisipannya.
Comments